Sebenarnya tulisan ini sudah di buat sekitar 8 bulan yang lalu yang merupakan pengalaman pertamaku dalam memimpin sebuah acara yang sebelumnya tidak memiliki keterampilan dalam hal ini sama sekali. Namun karena kurangnya perhatian saya terhadap BLOG maka, pada hari itu saya hanya menyimpanya rapih di dalam folder netbook cantik saya.. :)
Dibilang basi, mungkin. Tapi buatku ini adalah tulisan yang paling ter up to date sekali lhoo, hehe :D
Entah apa dasar dan pertimbangan yang dilakukan teman-teman
Alumni Pondok Pesantren Darussalam Ciamis yang hingga memilih aku sebagai
Komandan dalam suatu acara yang besar. Pengalamanku di pesantren mengenai
organisasi, hanya sebatas aktifitas yang sifatnya menggunakan fisik. Jadi wajar
saja jika aku masih merasa kebingungan dan masih banyak bertanya kepada semua
pihak J. Cukup cerewet memang.
Tapi itulah, sesuatu yang belum ku ketahui sebelumnya, lebih baik bertanya dan
meminta kejelasan agar acara berjalan sebagaimana yang diharapkan. Acara ini pada intinya adalah acara temu
kangen sesama alumni yang sudah beberapa tahun lamanya tak bersua. Namun, ada
sedikit modifikasi untuk memberikan ghirah atau kembalinya rasa cinta terhadap
almamater juga untuk mereaktifkan kembali program kerja pengurus IKADA wilayah
Jabodetabek yang beberapa tahun terakhir ini sempat vakum. Dan alhasil,
dikepengurusankulah memulai untuk membuka lembaran baru.
Aku tidak
sendirian. Bannyak teman-temanku-panitia juga kakak2 yang setia mendampingiku untuk
mensukseskan acara ini. Aku cukup terharu, melihat mereka memberikan semangat
juang yang tinggi untuk alamamater tercinta. Kecintaan mereka terhadap pondok
membuat semangatku kembali meledak untuk kembali fokus pada acara ini. Susah senang
kulalui bersama mereka. Mengorbankan waktu, tenaga dan fikiran yang hingga pada
akhirnya aku diberikan sedikit ujian dari Allah untuk terus bisa berjuang
melawan penyakit. Dan ternyata, tak hanya aku parter kerjaku kini sedang
mengalami kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan aktiifitas. Tak hanya
itu, kakakku yang sampai saat ini masih setia membantu dan selalu memberikan
arahannya dengan penuh kesabaran masuk kedalam lingkungan yang dimana ia harus
berjuang melawan penyakitnya. Atas doa dari semua pihak, akhirnya Allah
memberikannya kesembuhan hingga pada akhirnya ia bisa kembali berkumpul bersama
kami.
Terkadang sempat terfikirkan
dalam benakku, bahwa amanah ini memang sungguh merupakan jalan yang sedikit rumit.
Lika-liku dan berbagai rintangan harus aku lewati. Tak jarang aku menangis
memikirkan permasalahan dana yang tak kunjung reda. Ketenanganku sedikit
terluka ketika kumelihat pemasukan dana yang masih minimal, sedangkan
pengeluaran yang seharusnya dipenuhi belum bisa menutup pemasukan. Aku hanya
bisa berdoa dan berharap, semoga datang keajaiban untuk kali ini. Terlepas dari
pikiran-pikiran angka, aku terfokus pada surat-surat undangan dan berbagai
macam proposal yang harus segera dilengkapi dan disebarkan. Dan pada saat
terjun kedalam ruang lingkup ini, Allah memberikan kemudahan… Alhamdulillah..
tak berhenti sampai disitu. Aku menggeluti bidang baru didalam forum
ke-komunikasian atau penyebar luasan jaringan. Ang icep berbicara pada waktu
itu, bahwa beliau menginginkan semua alumni yang berdomisili di wilayah
Jabodetabek bisa hadir dalam acara besar ini. Maka, aku berangkat atas intruksi
langsung dari Ust.Icep untuk mengoptimalkan sounding information about IKADA.
Acara bisa dikatakan sukses
apabila panitia bisa kompak dan selalu berkoordinasi dengan baik. Itulah
kata-kata yang selalu dilontarkan oleh kakakku. dan memang itulah kebiasaannya,
ketika sedang rapat panitia, si kakak hadir memberikan masukan dan
pertimbangannya atas apa yang telah menjadi pemikiran kita. diakhir musyawarah si
kakak selalu memberikan motivasi hidup dan belajar yang membuat semangat hidup
bisa dioptimalkan dengan baik. Amien, Insya Allah… dan dari situ aku sadar bahwa ternyata hidupku
tidak sendirian. Ada mereka
yang setia menemani didalam kegundahanku menghadapi acara ini.
Sebuah amanah yang tidak ringan
tentunya menjadi tanggung jawab yang besar untukku mensukseskan acara ini.
Sungguh, jika tidak ada mereka, rekan2 partnerku juga si kakak entah apa yang
telah aku perbuat sampai sekarang ini. Mungkin acara inipun tidak aka nada jika
benar2 tidak ada gerakan baru. Kegiatan ini menjadi panutan dan contoh bagi
IKADA di daerah lain. Bandung dan Yogyakarta menjadi
tempat yang sering dikunjungi oleh para alumni. Mereka pun termotivasi untuk
mengadakan acara semacam ini. Penguat yang kita hadirkan dalam acara ini adalah
pengasuh pondok pesantren akan membuka dan melantik para pengurus. So, mereka
berfikir IKADA Jabodetabek berhasil tuk mengundang Ang Icep, sedangkan mereka
yanglebih dekat dan jangkauannya lebih dekat dari IKADA pusat tidak pernah
mengadakan acara semacam ini.
Dalam amanah ini, aku berdoa
untuk kesuksesan acara dan kelancaran serta kemudahan pada saat acara berlangsung.
Tidak lupa, aku memohon perlindungan untuk kekurangan dana yang saat ini sedang
pontang-panting. Aku tetap tenang menghadapi masalah dana. Karena aku yakin
bahwa Allah itu tidak buta, tdak tuli dan tidak tidur. Keberadaan Allah dapat
aku rasakan ketika aku dalam keadaan terdesak. Namun disitulah aku tersadar,
bahwa Allah ada dimana dan kapanpun. Subhanallah …… akulah yang selalu membuat
luka kepada-NYA, namun Allah tetap mengasihiku, melindungiku .. sesungguhnya
aku malu untuk terus meminta, tetapi Allah-lah tuhan semesta alam dan hanya
kepadanyalah tempat memohon pertolongan…



0 comments:
Post a Comment