Oct 25, 2012

Aku Mencintaimu Tanpa Alasan

Posted by Husnaa at 9:37 PM 1 comments


Mungkin tak banyak orang disekelilingmu menyadari ini, kau memiliki mata coklat yang sungguh menawan. Sejak beberapa kali bertemu, aku sudah sangat tertarik dengan mata coklatmu itu. Kau menatapku penuh arti, mungkin banyak pertanyaan yang bergeliat di kepalaku. Cuaca yang sangat panas kala itu, menjadi sejuk dengan tatapanmu.

Tampilan fisik atau banyaknya harta bukanlah alasan utama mengapa aku menerima untuk menjadi calon istrimu. Mungkin terlalu klise jika aku mengatakan engkau sangat pengertian, sangat perhatian, sangat penyayang, dsb. Tetapi memang seperti itulah kenyataannya. Engkau bisa menjadi imam yang baik dalam keluarga. Engkau mampu membuatku menjadi perempuan paling beruntung karena disayangi olehmu. Caramu mencintaiku sungguh menunjukkan suatu ketulusan.

Taukah kalau aku sangat membanggakanmu, terutama sifat tegar, kerja keras dan tingginya rasa pedulimu terhadap keluarga? Saat pertama kali engkau menceritakan kisahmu, aku sungguh terharu sekaligus bangga. Dengan kondisi seperti itu, kau tetap berusaha menjadi yang terbaik. aku tidak mampu membayangkan bagaimana tegarnya engkau melewati masa-masa itu. Begitupun Selama kita bersama, aku selalu melihat bagaimana kegigihan dan ketekunanmu mengerjakan sesuatu.  Kau tak akan berhenti berusaha hingga solusi dari suatu masalah engkau dapatkan.

Oct 24, 2012

Sepi Tanpamu

Posted by Husnaa at 7:07 PM 0 comments
Hari ini tepat tanggal 8 Dzulhijjah dalam kalender Islam. Dimana sebentar lagi, para jama'ah haji akan melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tanggal tersebut umat islam disunnahkan untuk melakukan Puasa Arafah dimana dalam satu pendapat dikatakan bahwa Puasa Arafah menjadi pengganti ibadah haji bagi orang-orang yang belum mampu untuk menunaikan Rukun Islam yang ke-5 ini.

Ada hal menarik sekaligus mengharukan ditanggal 8 dzulhijjah ini. Umi, ibu terbaik yang saat ini aku miliki meluncur ke provinsi Jawa Timur untuk menghilangkan rasa rindu pada kedua Orang tuanya disana. Alhamdulillah, dengan berbekal uang seadanya tahun ini masih di berikan kesempatan untuk menengok mereka. 

Tradisi mudik yang tidak biasa tentunya. Di bulan haji seperti ini, biasanya masyarakat indonesia sibuk menjadi panitia Hewan Qurban di masjid-masjid, pesantren ataupun lingkungan sekitar. Seperti apa yang di sampaikan dalam Firman-Nya dalam surat Al-Kautsar berikut Hadist-hadist yang menguatkan ditambah rasa takjub setelah mendengar asbabul wurud Nabi Ismail.  Tetapi Umi bersama kakak (bude) dan adiknya (tante) memutuskan untuk pulang ke Pacitan dan berqurban disana. 

Oct 18, 2012

Ketika Ayah Kecewa

Posted by Husnaa at 9:26 PM 0 comments
Pagi itu, ayah, ibu dan adik ketigaku berangkat pagi-pagi sekali untuk segera pergi ke sebuah tempat perkumpulan pemberhentian Bis Antar kota dan antar provinsi di daerah Jakarta Timur, tepatnya Terminal Kampung Rambutan. Tidak lain adalah untuk mengantar adikku kembali berjuang, mengadu nasib menjadi orang sukses di wilayah 'pinggiran' Jawa Barat. Jarak yang di tempuh tidak dekat, harus memakan waktu sekitar 7 sampai 8 jam di perjalanan jika macet tiba, tetapi jika jalanan lengang bisa ditempuh dengan jarak waktu yang cukup normal sekitar 5 sampai 6 jam.

Hanya ibuku yang pergi mengantar ia, karena hasil musyawarah dan pertimbangan ayah, bahwa ia akan pergi ke kantor hari ini, jadi ayah hanya bisa mengantar mereka berdua di terminal sana dan langsung segera menuju kantornya yang tidak jauh dari wilayah Jakarta Timur. Menggunakan mobil minibus seadanya yang penting memiliki kendaraan yang cukup untuk keluarga kami dan itu patut kami syukuri agar terbebas dari fatamorgana dunia.

Tinggal aku, adik bungsuku Zaidan dan salah satu orang yang sangat berjasa dalam membenahi segala pekerjaan rumah tangga agar ibuku merasa terbantu dengan tenaganya. Jadwalku hari ini tidak begitu padat, hanya mengikuti satu seminar kepenulisan di kampus dan itu bisa di tempuh dengan waktu yang singkat menggunakan sepeda motor. Aku menyelesaikan tugasku terlebih dahulu dan memang sudah menjadi kewajiban yang harus aku penuhi di rumah. Menyuapi adik bungsuku, beres-beres kamar, pakaian dan kegiatan rumah lainnya. Sehingga tidak terasa waktu sudah menandakan waktu seminar akan di mulai.

Dengan sigap, aku segera berlari mengambil handuk dan kemudian mandi dengan segala kecepatan yang aku miliki. Sedikit dandan, sarapan dan tentunya minum obat. Huft, kegiatan yang paling menyusahkan karena aku tidak suka.. Setelah itu, aku langsung bergegas untuk mengeluarkan motor dan segera di panaskan. Teringat pesan ayah sebelum ia berangkat pergi, agar aku segera membayarkan uang yang sudah ia kasih untuk kepentingan rumah, Listrik. Aku sempat terpikir, apakah harus kubayarkan dahulu sebe;um aku berangkat ke kampus atau setelah pulang dari seminar saja.

Karena, semangatku mengikuti seminar kepenulisan lebih kuat daripada membayar listrik rumah yang mungkin bisa di bayar di lain waktu (pikirku) aku memutuskan untuk pergi ke kampus terlebih dahulu.
Sesampainya di kampus, aku langsung pergi ke tempat yang aku maksud. Begitu sampai, panitia memberikan kertas regitrasi untuk pendataan dan ada snack kecil sebagai 'hadiah'nya.. Yess, dapet snack , hehe pikiran nakalku datang.. :)

 

m a l e e a Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review