Aug 22, 2012

Amanah Yang Tidak Ringan

Posted by Husnaa at 9:27 PM 0 comments
Sebenarnya tulisan ini sudah di buat sekitar 8 bulan yang lalu yang merupakan pengalaman pertamaku dalam memimpin sebuah acara yang sebelumnya tidak memiliki keterampilan dalam hal ini sama sekali. Namun karena kurangnya perhatian saya terhadap BLOG maka, pada hari itu saya hanya menyimpanya rapih di dalam folder netbook cantik saya.. :)

Dibilang basi, mungkin. Tapi buatku ini adalah tulisan yang paling ter up to date sekali lhoo, hehe :D

 
Entah apa dasar dan pertimbangan yang dilakukan teman-teman Alumni Pondok Pesantren Darussalam Ciamis yang hingga memilih aku sebagai Komandan dalam suatu acara yang besar. Pengalamanku di pesantren mengenai organisasi, hanya sebatas aktifitas yang sifatnya menggunakan fisik. Jadi wajar saja jika aku masih merasa kebingungan dan masih banyak bertanya kepada semua pihak J. Cukup cerewet memang. Tapi itulah, sesuatu yang belum ku ketahui sebelumnya, lebih baik bertanya dan meminta kejelasan agar acara berjalan sebagaimana yang diharapkan.  Acara ini pada intinya adalah acara temu kangen sesama alumni yang sudah beberapa tahun lamanya tak bersua. Namun, ada sedikit modifikasi untuk memberikan ghirah atau kembalinya rasa cinta terhadap almamater juga untuk mereaktifkan kembali program kerja pengurus IKADA wilayah Jabodetabek yang beberapa tahun terakhir ini sempat vakum. Dan alhasil, dikepengurusankulah memulai untuk membuka lembaran baru. 

Aug 17, 2012

It's My Opinion, You ?

Posted by Husnaa at 10:27 PM 0 comments

Kata orang, menulis itu adalah sebuah sarana untuk mengungkapkan  kegelisahan , kegundahan hati atau bahkan saat bahagia itu datang. Kuncinya adalah dengan memunculkan sebuah IDE maka disitulah kita baru akan memulai menulis. Tapi bagiku, menulis adalah sebuah nutrisi yang aku butuhkan setiap waktu.. ya, karena menulis, otak kita akan berjalan dan berfungsi dengan baik. Yakni dengan menggabungkan hati, pikiran dan perasaan. Semuanya tertuang dalam sebuah tulisan

e n t a h

Posted by Husnaa at 10:23 PM 0 comments
Hampir memasuki tahun ke 4 aku masih saja berlari pada putaran yang sama. Tak ada perubahan dalam diriku, baiknya melangkah ke kananlah seidkit.. meskipun sedikit namun pencapaian seperti itu bisa menggeserkan jabatan biasa.  setidaknya ada warna baru dalaam menimba ilmu pengetahuan. Hm, cukup sulit bagiku, dan ini aku yang merasakan serta melakukannya. Aku heran pada diriku, entah.. aku melakukan hal semacam ini mungkinkah dengan pikiran yang setengah sadar.. hehe
        Sudah sangat cukup jauh aku berlayar.. namun pelayaranku belum mendapatkan ikan satupun untuk ku jadikan keuntungan bagi diriku. Hm, aku hanya merasa bahwa memancing itu sangatlah mudah.. but the fact its so really difficult. And then I feel bad .,. so bad !!
        Ini tentunya sangat menyiksa diriku. Awalnya memang aku tak berminat pada pilihan mereka karena melihat kualitas bahasaku yang aku pikir masih buruk dibandingkan dengan yang lain. Tapi mereka meyakinkanku bahwa aku bisa, and finally aku memilih pilihan mereka. Entahlah, karena pada saat itu aku berpikir bahwa mereka adalah seseorang yang berpengalaman dan akan memilihkan yang terbaik untuk diriku. Uwaffiq ‘alaa qismukum .
        Aku salah menduga dan tentunya perasaan shock yang pertama kali aku rasakan. The feel its not good.. Alhamdulillah, aku berhasil mengendalikan diriku, keep calm down and so smile.. walaupun kala itu aku sangat merasakan kegundahan yang amat teramat dalam.. Masya Allah.. ku pikir ini adalah jalan untuk mempelajari tetapi ternyata jalan ini adalah jalan untuk mulai memahami, menganalisa dan mengkritisi. Allahuakbar.. aku bertakbir sekeras-kerasnya di dalam hatiku, mereka yang juga masuk ke dalam pilihan orang tuaku ini ternyata sudah sangat jauh berlayar dan memiliki keuntungan yang sangat banyak dari hasil ikan tersebut. Sedangkan aku? Aku masih belajar bagaimana caraku untuk memancing yang baik untuk menjadi nelayan yang baik dan di kagumi semua orang..
        Aku hanya diam. Ya, itu yang aku lakukan disetiap sesi pelajaran. Kecuali saat aku diberikan tugas untuk menyampaikan ilmu kepada kawan-kawan.. itupun dengan bahasaku yang tidak karuan. Aku lagi-lagi berucap Entahlah.. aku masih mampu atau tidak untuk meneruskan semua ini. aku sudah cukup pesimis.. aku mengakui bahwa bakatku bukan di bidang ini meskipun aku mencintai bahasa ini.. aku ingin memperdalam ilmu yang sangat unik ini. tapi, dengan begini caranya aku mungkin bisa stress bahkan gila. Ah, gokil !!!
        Kunikmati prjalanan ini ? namun hatiku tak dapat dipungkiri. Aku sudah memasuki jaman kejenuhan dalam belajar, Astagfirullah.. mungkin karena metodenya yang kurang produktif ? sehingga aku menangkapnya bahwa apa yang ku pelajari saat ini adalah menjadi beban bagiku dan sebuah masalah baru untuku.. dan ini belum ada solusi yang terpecahkan bisa semuanya sudah terlanjur seperti ini.. Hm, ampuuun dah.. aku hanya menginginkan penyemangat dalam ku menggapai citaku. Sehingga aku bisa dengan tegapnya berdiri menghadapi segala rindatangan yang pasti kutemui disini..
        Mengapa orang seperti ku itu sulit sekali untuk mendapatkan kebahagiaan? Aku terkadang iri dengan mereka yang sehari-harinya tertawa bahagia.. seperti tak ada beban di hati dan pikiranya.. memang sungguh malang nasibku ini.. huhu :”(
        Setiap satu jam sekali aku mendapatkan kata motivasi dari siapapun dan dimanapun. Aku tergerak untuk melakukan perubahan pada waktu itu dan anehnya HANYA pada waktu itu saja. Aplikasi dalam kehidupanku belum termanage dengan baik.. aku hanya menginginkan seseorang yang mendukung kinerja dan pilihanku. Itu saja.. maka aku akan tegap melangkah dan aku akan terus berusaha agar manjadi wanita cerdasa seperti Aisyah r.a untuk anak-anakku kelak. Aku belum mendapatkan satu motivasi yang mengembalikan ghirahku untuk terus mencoba menjadi seseorang yang luar biasa.. Bagiku, hidup itu hanya sekali dan aku tidak menginginkan menjadi orang yang biasa-biasa saja.. !!!
        Aku merasa bosan dengan tingkah laku dan kebiasaanku yang terlihat sangat kumal dan jelek ini. aku ingin berubah, menjadi sosok yang lebih baik dan berguna serta dipercaya semua orang. Termasuk mereka, orang-orang yang ikhlas untuk menyayangiku apa adanya.. J  .
        Nilai-nilai index prestasiku belum cukup membaik . aku tak menyalahkan siapapun, mungkin memang aku yang tak punya bakat untuk mengembangkan diri disana atau karena aku  yang sudah mengalami krisis kejenuhan. Atagffirullah.. aku ingin teriak dan berlari ke sebuah kota kecil dimana aku bisa mengangis dan merebahkan diri hanya untuk menenangkan diriku dan mengembalikan semangatku dalam mencari ilmu. Aku tak ingin direndahkan dihadapan seseorang, meskipun mungkin sudah sangat terlihat biasa tetapi hati kecilku bertanya, apakah aku manusia yang hina? Sehingga hal yang sedikit saja aku kuasai itu menjadi cemoohan bagi orang-orang yang mengenalku. Namun, biarlah.. aku tak peduli, tetapi Cuma kepikiran.. hehe karena bagaimanapun aku memiliki tanggung jawab terhadap dan atas apa yang aku pilih.
        Harapan “aku ingin menjadi seperti….” Sudah sangat banyak. Bahkan  sudah kutuangkan dalam sebuah tulisan. Semoga apa yang ku harapkan dan ku cita-citakan itu terwujud dan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT. Amiin…
        Harapan bukan sekedar harapan. aku akan mewujudkannya sebagai kecintaanku pada Rabbku, Rasulku, diriku dan orang-orang yang menyayangiku. Biarlah, satu, dua, tigaku terpuruk dalam pilihan yang telah kupilih dan kini aku harus tegap menghadap ke depan utnuk mesa depan yang lebih cerah lagi. Kesuksesanku ada ditanganku..
        Amiiin..

                                                                        Labibah Najla J

Aug 16, 2012

Enjoy Saat Berpidato

Posted by Husnaa at 10:24 PM 0 comments
Zaman sekarang ini, seseorang sudah wajib bahkan di tuntut untuk memiliki keteramplian berkomunikasi kepada orang lain. Khususnya mahir dalam berbicara, menyampaikan suatu petuah atau pendapat yang akan diberikan kepada khalayk ramai.

Apalagi, bagi seorang pejabat, aktivis, mahasiswa, guru, pegawai, tokoh agama dan lain sebagainya. sudah sangat menjadi hal yang lumrah untuk memiliki kepandaian berkomunikasi dalam menyampaikan suatu hal.

Menyampaikan sesuatu yang sifatnya petuah atau pendapat, bisa juga disebut dengan Pidato.

Apa itu Pidato ??

Aug 7, 2012

Sedih, Bangkit dan Coba Lagi

Posted by Husnaa at 10:08 PM 0 comments

" Berita yang kulihat tadi, membuatku menjadi jatuh sejenak 
kuhela nafas dalam-dalam sembari membentangkan pikiranku jauh terbang ke langit yang hampir gelap
karyaku belum menjadi banggaan banyak orang
padahal, aku sudah berusaha sekuat tenaga dan pikiranku
aku menghabiskan waktu, tenaga, fikiran hanya untuk sesuatu yang mungkin aku bisa berikan kebanggaan pada mereka yang ku cintai
tapi ternyata, nihil.
Aku Gagal

Aku musti banyak berkaca diri, memperbaiki letak kekuranganku dan memperindah lagi sikap yang ku tungkan dalam tulisan
aku fikir mudah, namun ternyata lebih sulit dari yang kubayangkan
mereka memilih satu yang terbaik diantara yang baik
dan bukan aku diantaranya..
Biarlah.. aku sadar dan aku faham
belajar dan memperbaiki itu penting, Allah memberiku yang tebaik agar aku menjadi yang terbaik

Aku telah jatuh dan memang sudah tak ada gairah untuk berkarya  lagi
namun, ada satu bintang disana yang membuatku kini semakin yakin untuk tetap melangkah
meneruskan perjuanganku
bintang itu bersinar
menyinariku
agar aku tidak merasa gelap sendirian
yang kelak aku akan bisa menjadi bintang yang paling terang..

Tunggulah satu atau lima tahun lagi kawan, 
aku akan mencoba dan belajar terus
aku tidak akan mundur


" berhasil itu adalah usaha, kerja keras, konsisten dan doa "
terimakasih atas penghargaanya ukhti

Aug 6, 2012

Langkah Seribu Langkah

Posted by Husnaa at 10:11 PM 1 comments

Sore itu, aku bersama kedua sahabatku akan menuju pada sebuah perpustakaan islam yang terletak dipenghujung Jakarta Selatan. Namun langit sedang dalam kondisi yang tak begitu baik. Hitam pekat disertai dengan desiran angin kencang, yang memberikan peringatan bahwa hujan akan segera datang.

Kami tetap kembali kepada niat awal, tuk berangkat mencari perpustakaan Islam 'Iman Jama'. Karena ada buku yang harus kami cari tuk dijadikan referensi pada makalah yang sebentar lagi akan dipresentasikan dan Alhamdulillah Kendaraan D.01 bersedia tuk mengantarkan kami ketempat tujuan. Namun, Ditengah perjalanan, Hujan datang dan beruntung kami berada didalam kendaraan itu sehingga kami tak kehujanan :)

Niat yang baik terkadang selalu saja ada hambatannya. Mungkin terlebih dahulu Allah mempertemukan kami dengan yang salah yang kemudian akan bertemu dengan yang benar. Kami bertiga salah turuun. :( ada perasaan sedih, kesal dan menyesal saat itu. dan itu karena keSokTahuanku, hehehe :D
aku rasa pada pertigaan jalan sudah sampai, karena aku kira perpustakaan itu ada dipertigaan jalan itu. Nurul, salah satu sahabatku sedikit merasa heran. Karena, dia pernah melihat perpustakaan 'Iman Jama' itu letaknya di penghujung jakarta selatan. Tapi, aku tetap pada pendirian bahwa perpus itu ada di pertigaan jalan.

dan dugaan nurul pun benar, bahwa perpustakaan letaknya tidak terdapat dipertigaan itu. aku cukup tersenyum malu, nurul dan fatimah menatapku sinis dan akhirnya kami terwata.. Perjalanan yang cukup membingungkan tentunya, namun cukup memberikan kesan. Terasa kebersamaannya dan sangat membuat aku senang berpetualang seperti ini dengan mereka. dan pada akhirnya kami terpaksa harus menunggu hujan reda sebelum akhirnya kami menaikki D.01 kembali..
(jadi maluu.. hehe)

Sambil menggu hujan reda. Keadaanya cukup membuat kami merasa bosan, akhirnya kami putuskan untuk sedikit berbelanja makanan ringan di salah satu toko swalayan mini yang cukup tersohor di Indonesia. Aku membeli 2 bungkus besar keripik kentang, dan kedua sahabatku membeli air mineral dan beberapa bungkus permen juga cokelat. Sebetulnya cukup lama kami berada di tempat itu, namun saat keluar hujan tak kunjung berhenti. Ia tetap asyik mengguyuri bumi dan terpaksa kami melakukan kegiatan yang sama, menunggu.

waktu sudah hampir menunjukkan pukul 5 sore, hujan meninggalkan gerimis yang tak cukup deras. kami memutuskan untuk berangkat menerobos gemeritik hujan.
" tidak terlalu deras, sebelum cuaca gelap.. " Nurul meyakinkan
akhirnya aku mengangguk dan melanjutkan perjalanan. Kembali menggunakan Angkot dan kali ini hanya ada 4 orang penumpang didalamnya.
Aku, Nurul, Entim dan salah satu anak kecil berpakaian lusuh menggenggam sebuah kayu yang dilengkapi dengan 3 buah tutup botol. Kami menyimpulkan ia adalah pengamen jalanan..

Ia duduk meringkuk kedinginan di belakang jok supir. menekuk kedua kakinya dan meletakkan dagunya di atas lututnya. Namun sayangnya ia tidak menoleh ke arah kami, ia membuang wajahnya ke arah jendela sambil melihat-lihat keramaian diluar sana.
Aku yang duduk tidak jauh dari anak itu mencoba untuk mendekatinya. mengajaknya bicara sampai pada akhirnya ia sangat terlihat nyaman dengan kami.

Entah apa yang ku rasakan saat itu. Sedih, haru, iba, bahagiaatau mungkin kecewa. campur aduk kurasakan saat itu. di satu sisi aku harus lebih banyak bersyukur dan di satu sisi aku ingin bertindak sesuatu.

Sebut saja namanya N . Saat ini ia tengah menjalani profesinya sebagai pengamen jalanan. ia melakoni bidang ini sudah cukup terbilang lama. 3 tahun ia melakukan kegiatan ini. Alasan yang aku dengar itu memang sederhana. " Ingin bantu orang tua kak. Kalau ada lebihnya untuk bayar sekolah "
Deg !! Ini cambuk buatku. anak sebesar ini pemikirannya sudah seperti orang dewasa. karena tidak ingin merepotkan dan mengecewakan orang tuanya, ia memperjuangkan sendiri nasib hidupnya.

Ia mengaku selalu mendapatkan juara kelas di sekolahnya. saat itu ia duduk di bangku sekolah dasar. matanya adalah gambaran semangatnya ingin terus belajar dan sekolah. tak kenal lelah. dan tak peduli dengan resiko yang di hadapinya saat ini .Nasibnya ada di tangannya sendiri, karena orang tuanya sudah tidak sanggup untuk membiayayainya sekolah.. Astagfirullah..

Katanya, kegiatan ngamen itu ia laksanakan sepulang dari sekolah. dari satu mobil ke mobil angkutan umum yang lain. tidak pernah merasa takut apalagi malu, karena dia berfikir bahwa inilah jalannya untuk memperbaiki nasibnya ke kemudian kelak. Mirisnya, uang hasil mengamen tidak sepenuhnya ia bawa pulang ke rumah. Ia memiliki komunitas untuk di setorkan kepada ketuanya. walaupun hasilnya sedikit ia selalu berusa untuk tetap di tabungkan. Masya Allah ..

Setelah lama asyik mengobrol, kami dan N turun dari angkot. Tak bicara apa-apa dan berlari sampai hilang dari pandangan. Kami berjalanan  menuju perpustakaan itu. Di sepanjang perjalanan aku menyimpulkan bahwa kondisi pendidikan di indonesia itu tidak berlangsung baik.
seharusnya anak-anak yang masih di bawah umur di harapkan untuk tidak melakukan aktifitas apapun yang mengancam jiwanya. aku khawatir 10 tahun kemudian jika pada akhirnya anak itu bisa depresi dengan keadaan yang seperti ini. dengan keterbiasaan inilah yang harus di waspadai.

ingin membantu namun aku belum mendapatkan ide bagaimana caraku agar menyelamatkan mereka dengan caraku. Sehingga jiwa mereka terasa nyaman dan tentram tanpa menggunakan alasan krisis ekonomi..

Kawan pembaca blogger, sekiranya adakah yang memiliki ide untuk menciptakan dan melindungu generasi yang gemilang ini ??

Pengalaman Puasa Ramadhan

Posted by Husnaa at 8:00 AM 3 comments
Oleh : Husna Amaliah

Postingan kali ini saya menampilkan sebuah karya tulis fakta yang telah saya alami dua tahun terakhir ini. saya menulis ini bukan tanpa maksud, saya tengah mengikuti kegiatan menulis yang di selengggarakan oleh salah satu penulis akhwat yang sangat terkenal di Indonesia. salah satu bentuk kepedulian dan kemauan keras saya untuk dapat menekuni bidang ini. 
mohon maaf jika, banyak kesalahan dalam menulis. karena saya juga masih belajar.
Mohon komen dan sarannya yaa.. :)

Bismillahirrahmanirrahiem..
            Bulan yang penuh berkah. Keberkahan Ramadhan membuatku semakin rindu akan kehadirannya. Bahagianya aku saat Ramadhan itu tiba dan enggan berpisah meski semenit saja. Jika ku bisa memohon dan berharap, aku akan meminta agar disetiap umurku, aku masih bisa di beri kesempatan tuk menjalani hari dengan Bulan Ramadhan. Cinta kasih yang tulus murni menjadikan waktu dan hari yang terus berjalan semakin sangat bermakna dan terasa indah. Ada satu pengalaman yang tak bisa bahkan takkan mungkin aku lupakan, Dua tahun lalu, aku menjalani Ramadhan di sebuah Ranah damai nyiur melambai. Ranah itu dihiasi dengan ribuan pohon kelapa, pohon palem dan di sisi ranah yann terletak tidak jauh dari gerbang masuk ada sebuah danau yang airnya masih terlihat sangat bening sehingga ikan warna-warni di dalamnya, nampak jelas dari daratan. Suasana yang sangat selalu aku rindukan meski aku sudah tidak lagi menjajakan kaki disana, hanya saja sesekali aku mampir walau hanya untuk sekedar melepas rindu pada ranah.  Meskipun aku menjalani Ramadhan tanpa keluarga, namun Hari-hari Ramadhan-ku kala tak kalah menyenangkan bersama Sahabat dan para Asatidz dan astaidzah yang senantiasa memberikan warna baru dalam hidupku. Lembaran-lembaran berwarna kuning pekat pun mepercantik perjalanan Ramadhanku dengan mengkaji serta memahaminya. Subhanallah, nikamat yang tak pernah aku dapatkan.
                                                    
            Ranah itu hidup dan berdiri di lingkungan masyarakat sunda sejak tahun 1928. Tak terasa, sudah delapan puluh tahun lamanya dan masih tetap berdiri kokoh. Sedangkan dua tahun yang lalu, Aku menimba ilmu disana sudah dengan segala macam fasilitas yang mendukung sistem pembelajaran. Sebuah perjalanan yang tidak mudah tentunya. Dari Ramadhan ke Ramadhan, Alhamdulillah mulai menciptakan satu per satu kemajuan bagi ranah tersebut. Disana, ada peraturan baru yang di tetapkan khusus di bulan Ramadhan. Seperti target khatam Al-qur’an, Tahfidzul Qur’an, qiratul kutub, ifthar jama’I dan kegiatan keagamaan lainya namun aku dan para santri lainnya tidak selalu di tuntut untuk berdiam diri didalam kobong. Melakukan itu semua bisa di luar kobong bahkan di luar lingkungan pesantren. Aku sangat menyukai hal ini. Berbaur dengan lingkungan meskipun harus berlarian ke luar kobong. Karena, bukan berarti dengan adanya Ramadhan kita menjadi bermalas-malasan dkarena kondisi tubuh yang terasa lemas. Justru menurutku, dengan melakukan aktifitas yang super duper padat, aku akan mendapatkan banyak pengalaman berharga. Terlebih di Bulan Ramadhan ini, bisa sambil ngabuburit dan terasa nikmatnya saat adzan magrib menjelang.. oh, Subhanallah..
            Kegiatan di luar kobong itu meliputi lomba-lomba keislaman per asrama dan tentunya bazar Ramadhan yang membuat suasana menjadi hangat. Tahun lalu, aku di beri kesempatan untuk mencoba menjadi seorang pebisnis. Walau kecil-kecilan setidaknya aku mulai belajar menghitung pemasukan dan pengeluaran, laba bersih dan kotor, keuntungan dan kerugian, Alhamdulillah sedikit mulai mengerti bagaimana cara mengelola uang di pasaran. Ada delapan macam stand bazar bertenda biru keunguan disana. Semuanya di kelola oleh santri dan para Asatidz-Asatidzah dari beragai macam organisasi kepesantrenan dan sekolah. Pernak-pernik lucu, macam pakaian takwa dan tak ketinggalan kedai-kedia bernuansa timur tengah turut memeriahkan Bazar Ramadhan di Ranahh damai.

            Ramadhan sungguh jadi tak terasa. Lelah, letih dan tak bersemangat semuanya di tepis menjadi semangat yang menggelora dan semakin bersemangat untuk menjalani Ramadhan. Semangatku dimulai di awal tarawih sampai berbuka. Awalnya, aku menganggap aneh kegiatan ini. Shalat tarawih yang biasa dilakukan setelah isya, kini dilakukan di sepertiga malam secara berjamaah. Perjuangan yang sangat membutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Jam dua pagi, aku harus bangun untuk melakukan shalat tarawih  dan berakhir pada jam tiga subuh dilanjut dengan melakkan sahur. Dengan terkantuk-kantuk berjalan menuju surau tetapi tak mengalahkan semangatku untuk terus melakukan amal kebaikan seperti apa yang di Firmankan Allah SWT dalam surat Ali Imran. Suasa hening dan sejuk itulah yang kurasakan saat itu. Mendengarkan lantunan Al-Quran dalam sembah sujud kepadanya dimalam yang pebuh dengan berlipat ganda amal kebaikan. Apalagi melakukanya dengan sahabat-sahabat tercinta.

            Setelah dua minggu lebih aku berkutat pada kegiatan diatas, tedengar kabar bahwa perpulangan iedh fitri sebagaimana pesantren-pesantren yang lainnya aku dan para sahabatku bergegas untuk merapihkan dan membersihkan segala macam yang di gunakan di stand, dan  sudah saat nya pembayaran sewa tenda. Mengingat perpulangan tinggal seminggu lagi, para pengurus disana beraksi mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru yang wajib di pebuhi bagi setiap santri. Awalnya, aku musti beli dlu satu map berwarna biru sebagai tanda bahwa aku adalah santri aliyah dengan harga yang sangat miring. Setelah aku tahu isinya adalah segala macam bentuk peraturan yang mesti dibereskan sebelum waktu perpulangan tiba, tanpa pikir panjang aku berlari menuju syu’unil idaarah untuk melunasi berbagai macam masalah kepesantrenan. Setelah itu aku harus menghafal Al-Quran dan jurumiyah untuk menjadi tiket perpulangan nanti. Namun, aku tak sesemangat dulu, aku sudah letih dan ingin segera pulang. Tetapi, salah satu temanku mengingatkan bahwa sesuatu yang akan kita raih itu tidaklah mudah, perlu perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkanya.

            Aku mencobanya lagi. Dengan bismillah dan disertai fokus aku dapat melunasi itu semua dalam satu hari. Alhamdulillah, sembuah kemudahan dari Allah yang telah aku dapatkan. Di balik hikmah ini semua aku dapat merasakan apa itu arti kesabaran, kesungguhan dan kebahagiaan. Syukran Ya Rabb, kau berikan aku kesempatan untuk menjalani Ramadhan di Ranah Indah Nyiur Melambai..

“ semilir angin, meniup daun nyiur, melambai seakan berkata
mengisahkan semangat menggelora, santri bertafakur belajar agama..
Ramadhan, izinkan aku memelukmu lagi “

Aug 3, 2012

Just Posted

Posted by Husnaa at 4:03 PM 0 comments



" B e H a v e F u n W i t h B o o k "

 

m a l e e a Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review