Hampir
memasuki tahun ke 4 aku masih saja berlari pada putaran yang sama. Tak ada
perubahan dalam diriku, baiknya melangkah ke kananlah seidkit.. meskipun
sedikit namun pencapaian seperti itu bisa menggeserkan jabatan biasa. setidaknya ada warna baru dalaam menimba ilmu
pengetahuan. Hm, cukup sulit bagiku, dan ini aku yang merasakan serta
melakukannya. Aku heran pada diriku, entah.. aku melakukan hal semacam ini
mungkinkah dengan pikiran yang setengah sadar.. hehe
Sudah sangat cukup jauh aku berlayar..
namun pelayaranku belum mendapatkan ikan satupun untuk ku jadikan keuntungan
bagi diriku. Hm, aku hanya merasa bahwa memancing itu sangatlah mudah.. but the
fact its so really difficult. And then I feel bad .,. so bad !!
Ini tentunya sangat menyiksa diriku.
Awalnya memang aku tak berminat pada pilihan mereka karena melihat kualitas
bahasaku yang aku pikir masih buruk dibandingkan dengan yang lain. Tapi mereka
meyakinkanku bahwa aku bisa, and finally aku memilih pilihan mereka. Entahlah,
karena pada saat itu aku berpikir bahwa mereka adalah seseorang yang
berpengalaman dan akan memilihkan yang terbaik untuk diriku. Uwaffiq ‘alaa
qismukum .
Aku salah menduga dan tentunya perasaan
shock yang pertama kali aku rasakan. The feel its not good.. Alhamdulillah, aku
berhasil mengendalikan diriku, keep calm down and so smile.. walaupun kala itu
aku sangat merasakan kegundahan yang amat teramat dalam.. Masya Allah.. ku
pikir ini adalah jalan untuk mempelajari tetapi ternyata jalan ini adalah jalan
untuk mulai memahami, menganalisa dan mengkritisi. Allahuakbar.. aku bertakbir
sekeras-kerasnya di dalam hatiku, mereka yang juga masuk ke dalam pilihan orang
tuaku ini ternyata sudah sangat jauh berlayar dan memiliki keuntungan yang
sangat banyak dari hasil ikan tersebut. Sedangkan aku? Aku masih belajar
bagaimana caraku untuk memancing yang baik untuk menjadi nelayan yang baik dan
di kagumi semua orang..
Aku hanya diam. Ya, itu yang aku lakukan
disetiap sesi pelajaran. Kecuali saat aku diberikan tugas untuk menyampaikan
ilmu kepada kawan-kawan.. itupun dengan bahasaku yang tidak karuan. Aku
lagi-lagi berucap Entahlah.. aku masih mampu atau tidak untuk meneruskan semua
ini. aku sudah cukup pesimis.. aku mengakui bahwa bakatku bukan di bidang ini
meskipun aku mencintai bahasa ini.. aku ingin memperdalam ilmu yang sangat unik
ini. tapi, dengan begini caranya aku mungkin bisa stress bahkan gila. Ah, gokil
!!!
Kunikmati prjalanan ini ? namun hatiku
tak dapat dipungkiri. Aku sudah memasuki jaman kejenuhan dalam belajar,
Astagfirullah.. mungkin karena metodenya yang kurang produktif ? sehingga aku
menangkapnya bahwa apa yang ku pelajari saat ini adalah menjadi beban bagiku
dan sebuah masalah baru untuku.. dan ini belum ada solusi yang terpecahkan bisa
semuanya sudah terlanjur seperti ini.. Hm, ampuuun dah.. aku hanya menginginkan
penyemangat dalam ku menggapai citaku. Sehingga aku bisa dengan tegapnya
berdiri menghadapi segala rindatangan yang pasti kutemui disini..
Mengapa orang seperti ku itu sulit
sekali untuk mendapatkan kebahagiaan? Aku terkadang iri dengan mereka yang
sehari-harinya tertawa bahagia.. seperti tak ada beban di hati dan pikiranya..
memang sungguh malang nasibku ini.. huhu :”(
Setiap satu jam sekali aku mendapatkan
kata motivasi dari siapapun dan dimanapun. Aku tergerak untuk melakukan
perubahan pada waktu itu dan anehnya HANYA pada waktu itu saja. Aplikasi dalam
kehidupanku belum termanage dengan baik.. aku hanya menginginkan seseorang yang
mendukung kinerja dan pilihanku. Itu saja.. maka aku akan tegap melangkah dan
aku akan terus berusaha agar manjadi wanita cerdasa seperti Aisyah r.a untuk
anak-anakku kelak. Aku belum mendapatkan satu motivasi yang mengembalikan
ghirahku untuk terus mencoba menjadi seseorang yang luar biasa.. Bagiku, hidup
itu hanya sekali dan aku tidak menginginkan menjadi orang yang biasa-biasa
saja.. !!!
Aku merasa bosan dengan tingkah laku dan
kebiasaanku yang terlihat sangat kumal dan jelek ini. aku ingin berubah,
menjadi sosok yang lebih baik dan berguna serta dipercaya semua orang. Termasuk
mereka, orang-orang yang ikhlas untuk menyayangiku apa adanya.. J .
Nilai-nilai index prestasiku belum cukup
membaik . aku tak menyalahkan siapapun, mungkin memang aku yang tak punya bakat
untuk mengembangkan diri disana atau karena aku
yang sudah mengalami krisis kejenuhan. Atagffirullah.. aku ingin teriak
dan berlari ke sebuah kota kecil dimana aku bisa mengangis dan merebahkan diri
hanya untuk menenangkan diriku dan mengembalikan semangatku dalam mencari ilmu.
Aku tak ingin direndahkan dihadapan seseorang, meskipun mungkin sudah sangat
terlihat biasa tetapi hati kecilku bertanya, apakah aku manusia yang hina?
Sehingga hal yang sedikit saja aku kuasai itu menjadi cemoohan bagi orang-orang
yang mengenalku. Namun, biarlah.. aku tak peduli, tetapi Cuma kepikiran.. hehe
karena bagaimanapun aku memiliki tanggung jawab terhadap dan atas apa yang aku
pilih.
Harapan “aku ingin menjadi seperti….”
Sudah sangat banyak. Bahkan sudah
kutuangkan dalam sebuah tulisan. Semoga apa yang ku harapkan dan ku
cita-citakan itu terwujud dan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT. Amiin…
Harapan bukan sekedar harapan. aku akan
mewujudkannya sebagai kecintaanku pada Rabbku, Rasulku, diriku dan orang-orang
yang menyayangiku. Biarlah, satu, dua, tigaku terpuruk dalam pilihan yang telah
kupilih dan kini aku harus tegap menghadap ke depan utnuk mesa depan yang lebih
cerah lagi. Kesuksesanku ada ditanganku..
Amiiin..
Labibah
Najla J


0 comments:
Post a Comment