Sore itu, aku bersama kedua sahabatku akan menuju pada sebuah perpustakaan islam yang terletak dipenghujung Jakarta Selatan. Namun langit sedang dalam kondisi yang tak begitu baik. Hitam pekat disertai dengan desiran angin kencang, yang memberikan peringatan bahwa hujan akan segera datang.
Kami tetap kembali kepada niat awal, tuk berangkat mencari perpustakaan Islam 'Iman Jama'. Karena ada buku yang harus kami cari tuk dijadikan referensi pada makalah yang sebentar lagi akan dipresentasikan dan Alhamdulillah Kendaraan D.01 bersedia tuk mengantarkan kami ketempat tujuan. Namun, Ditengah perjalanan, Hujan datang dan beruntung kami berada didalam kendaraan itu sehingga kami tak kehujanan :)
Niat yang baik terkadang selalu saja ada hambatannya. Mungkin terlebih dahulu Allah mempertemukan kami dengan yang salah yang kemudian akan bertemu dengan yang benar. Kami bertiga salah turuun. :( ada perasaan sedih, kesal dan menyesal saat itu. dan itu karena keSokTahuanku, hehehe :D
aku rasa pada pertigaan jalan sudah sampai, karena aku kira perpustakaan itu ada dipertigaan jalan itu. Nurul, salah satu sahabatku sedikit merasa heran. Karena, dia pernah melihat perpustakaan 'Iman Jama' itu letaknya di penghujung jakarta selatan. Tapi, aku tetap pada pendirian bahwa perpus itu ada di pertigaan jalan.
dan dugaan nurul pun benar, bahwa perpustakaan letaknya tidak terdapat dipertigaan itu. aku cukup tersenyum malu, nurul dan fatimah menatapku sinis dan akhirnya kami terwata.. Perjalanan yang cukup membingungkan tentunya, namun cukup memberikan kesan. Terasa kebersamaannya dan sangat membuat aku senang berpetualang seperti ini dengan mereka. dan pada akhirnya kami terpaksa harus menunggu hujan reda sebelum akhirnya kami menaikki D.01 kembali..
(jadi maluu.. hehe)
Sambil menggu hujan reda. Keadaanya cukup membuat kami merasa bosan, akhirnya kami putuskan untuk sedikit berbelanja makanan ringan di salah satu toko swalayan mini yang cukup tersohor di Indonesia. Aku membeli 2 bungkus besar keripik kentang, dan kedua sahabatku membeli air mineral dan beberapa bungkus permen juga cokelat. Sebetulnya cukup lama kami berada di tempat itu, namun saat keluar hujan tak kunjung berhenti. Ia tetap asyik mengguyuri bumi dan terpaksa kami melakukan kegiatan yang sama, menunggu.
waktu sudah hampir menunjukkan pukul 5 sore, hujan meninggalkan gerimis yang tak cukup deras. kami memutuskan untuk berangkat menerobos gemeritik hujan.
" tidak terlalu deras, sebelum cuaca gelap.. " Nurul meyakinkan
akhirnya aku mengangguk dan melanjutkan perjalanan. Kembali menggunakan Angkot dan kali ini hanya ada 4 orang penumpang didalamnya.
Aku, Nurul, Entim dan salah satu anak kecil berpakaian lusuh menggenggam sebuah kayu yang dilengkapi dengan 3 buah tutup botol. Kami menyimpulkan ia adalah pengamen jalanan..
Ia duduk meringkuk kedinginan di belakang jok supir. menekuk kedua kakinya dan meletakkan dagunya di atas lututnya. Namun sayangnya ia tidak menoleh ke arah kami, ia membuang wajahnya ke arah jendela sambil melihat-lihat keramaian diluar sana.
Aku yang duduk tidak jauh dari anak itu mencoba untuk mendekatinya. mengajaknya bicara sampai pada akhirnya ia sangat terlihat nyaman dengan kami.
Entah apa yang ku rasakan saat itu. Sedih, haru, iba, bahagiaatau mungkin kecewa. campur aduk kurasakan saat itu. di satu sisi aku harus lebih banyak bersyukur dan di satu sisi aku ingin bertindak sesuatu.
Sebut saja namanya N . Saat ini ia tengah menjalani profesinya sebagai pengamen jalanan. ia melakoni bidang ini sudah cukup terbilang lama. 3 tahun ia melakukan kegiatan ini. Alasan yang aku dengar itu memang sederhana. " Ingin bantu orang tua kak. Kalau ada lebihnya untuk bayar sekolah "
Deg !! Ini cambuk buatku. anak sebesar ini pemikirannya sudah seperti orang dewasa. karena tidak ingin merepotkan dan mengecewakan orang tuanya, ia memperjuangkan sendiri nasib hidupnya.
Ia mengaku selalu mendapatkan juara kelas di sekolahnya. saat itu ia duduk di bangku sekolah dasar. matanya adalah gambaran semangatnya ingin terus belajar dan sekolah. tak kenal lelah. dan tak peduli dengan resiko yang di hadapinya saat ini .Nasibnya ada di tangannya sendiri, karena orang tuanya sudah tidak sanggup untuk membiayayainya sekolah.. Astagfirullah..
Katanya, kegiatan ngamen itu ia laksanakan sepulang dari sekolah. dari satu mobil ke mobil angkutan umum yang lain. tidak pernah merasa takut apalagi malu, karena dia berfikir bahwa inilah jalannya untuk memperbaiki nasibnya ke kemudian kelak. Mirisnya, uang hasil mengamen tidak sepenuhnya ia bawa pulang ke rumah. Ia memiliki komunitas untuk di setorkan kepada ketuanya. walaupun hasilnya sedikit ia selalu berusa untuk tetap di tabungkan. Masya Allah ..
Setelah lama asyik mengobrol, kami dan N turun dari angkot. Tak bicara apa-apa dan berlari sampai hilang dari pandangan. Kami berjalanan menuju perpustakaan itu. Di sepanjang perjalanan aku menyimpulkan bahwa kondisi pendidikan di indonesia itu tidak berlangsung baik.
seharusnya anak-anak yang masih di bawah umur di harapkan untuk tidak melakukan aktifitas apapun yang mengancam jiwanya. aku khawatir 10 tahun kemudian jika pada akhirnya anak itu bisa depresi dengan keadaan yang seperti ini. dengan keterbiasaan inilah yang harus di waspadai.
ingin membantu namun aku belum mendapatkan ide bagaimana caraku agar menyelamatkan mereka dengan caraku. Sehingga jiwa mereka terasa nyaman dan tentram tanpa menggunakan alasan krisis ekonomi..
Kawan pembaca blogger, sekiranya adakah yang memiliki ide untuk menciptakan dan melindungu generasi yang gemilang ini ??



1 comments:
Mungkin dengan cara menjadikan mereka sebagai anak asuh kita... Kalau tidak mampu sendirian, mari berkumpul bersama kami di Sedekah Community (SC) yang kami rancang untuk membantu mereka yang kekurangan, bisa dengan memberi mereka modal usaha, atau kalau untuk anak sekolah ya dengan membiayai mereka agar bisa mengenyam pendidikan yang baik untuk modal masa depan mereka. Caranya hanya dengan menyisihkan 2000 atau lebih perhari atau berapapun mampunya. (Memang saat ini kami masih mengumpulkan sedikit demi sedikit dana dari sedekah teman2 dan merancang program2 yang akan kami gulirkan. Saat ini anggotanya baru beberapa teman2 guru dan karyawan SDI At-Taqwa Pamulang)...:)
Post a Comment