Aug 17, 2014

we shouted together at 1435H #latepost

Posted by Husnaa at 12:28 AM
Pernah gak sih ngerasain gimana bahagianya kumpul bareng keluarga?
pernah gak sih ngerasain gimana serunya kalo lagi  kumpul semua?
pernah gak sih ngerasain gimana gilanya kalo udah sama-sama kumpul?
pernah gak sih ngerasain gimana rasanya ledek-ledekan dalam satu keluarga?

dan 'pernah gak sih' lainnya yang menurut saya ini sangat jarang ditemui.
saya beruntung berada ditengah-tengak keluarga yang cukup terbilang sangat harmonis. babeh (sebutan untuk ayah) dan umi (sebutan untuk ibu) selalu menunjukan citra positifnya di depan semua anak-anaknya, termasuk saya. 
betul banget, emang hubungan orang tua sangat berpengaruh pada kondisi psikologis anaknya. contoh kasusnya pernah di alami oleh adik saya sendiri, sekitar 7 tahun silam, waktu saya duduk dikelas 3 Tsanawiyah (setara dengan SMP) dan bertepatan dengan hari perpisahan dan kelulusan saya waktu itu..

kejadian intinya babeh dan umi pernah beradu pendapat sampai bersitegang. dua-duanya saling membenarkan pendapatnya masing-masing dan saling menyalahkan. akhirnya karena babeh punya penyakit hipertensi entah tanpa sadar atau enggak, babeh bantik kaleng kerupuk dan isinya keluar semua. Kejadian itu sontak bikin adik saya yang ketiga, Humaira dan yang paling bontot Zidan lari ketakutan. menghindar dari keributan itu yang tadinya sedang asik bermain. mereka terlalu kecil untuk mengerti permasalahan rumah tangga. yang mereka tau cma kasih sayang dan kebahagiaan yang tentunya akan di dapat dari kedua orang tua mereka yang akan melahirkan kedamaian bagi kedua anak ini. 

tapi kejadian itu gak berlangsung lama, karena kesabaran dan kerendah hatian seorang umi, semuanya berjalan seperti biasa kembali. umi selalu menampakkan keceriaan dan kedamaian dalam dirinya sehingga orang lain menilai bahwa umi adalah oran yang selalu ceria dan tidak pernah menangis. Entah yang ada di dalam hatinya, begitupun saya yang tidak mengetahui isi hati umi.

kejadian seperti ini dikeluarga saya bisa terhitung jari, entah apa resepnya. yang pasti, umi selalu mampu menyeimbangkan kondisi dan keadaan babeh. selalu melakukan hal hal yang tak terduga di depan kami sekeluarga, terkadang umi lah yang menjadi kunci atau icon keluarga kami yang membuat kami semua tertawa lebar.
melihat hal ini hati saya tehentak untuk selalu menjadikan orang tua adalah guru spiritual saya. menjadi teman dekat dan selalu ingin bercerita. dari hal terkecil dampai yang sangat intim sekalipun. Bukan hanya saya, aulia adik pertama saya pun terkadang melihat bagaimana ibunya bersikap, menilai bagaimana kakaknya bersikap. sehingga di keluarga ini masih menggunakan sistem bagaimana orang lain, belum percaya diri dengan apa yang dilakukanya sehingga masih sangat membutuhkan contoh atau panutan dari orang terdekat.

Ramadhan adalah moment yang paling ditunggu-tunggu oleh saya dan yang lainnya. pasalnya awal ramadhan juga merupakan moment yang jarang dilalui oleh seluruh anggota keluarga, karena adik saya yang kedua Humaira harus mengemban pendidikan di wilayah priangan timur Ciamis, jawa barat sehingga harus meninggalkan rumah. Kesempatan ini tak pernah kami lewatkan. Ketika hari itu tumben saja babeh sering ngajak keluar walaupun hanya sekedar makan malam bersama di sebuah warung pecel lele. Babeh selalu mengajarkan untuk hidup bersama, rukun dan selalu menghabiskan waktu bersama keluarga.
Selain Ramadhan , tentunya Moment kebersamaan di hari yang Fitri adalah impian indah untuk berkumpul bersama sanak saudara. Rela mudik dan bertahan berjam-jam di jalanan yang penuh kemacetan demi bertemu dan berkumpul dengan keluarga di hari yang bahagia ini. saya rasa semuanya berbahagia.

begitupun dengan keluarga saya, malam ied qta semua melakukan takbiran. tidak di mesjid, tetapi di rumah yang di pimpin oleh babeh, terasa hangat diantara kita. Ketika berangkat untuk melaksanakan sholat Ied pun berjalan bersama-sama walaupun babe dengan zidan berangkat lebih dulu.
Ada satu tradisi yang selalu dilakukan selepas sholat ied. yaitu bersalam salaman dan berjejer seperti dibagikan ampau :P dari mulai umi yang salim kpd babeh, saya, aulia, humaira dan terakhir zidan. sempat terharu, tapi saya tidak ingin membiarkan air mata saya tumpah di depan orang tua dan adik-adik saya.. Selalu saja ada celetukan entah dari siapa yang terkadang membuat suasana rumah menjadi pecah, tertawa geli melihat salah satu anggota keluarga membuat heboh di rumah.

Makanya mengapa saya lebih senang dirumah ketimbang untuk hang out di luar? jawabannya adalah saya sudah cukup nyaman dengan keadaan keluarga ini, saya tertawa, bercanda layaknya teman, yang selalu bercanda, tertawa bahkan ejek-ejekan yang sampai diluar batas. tapi kami tidak teringgung karena sudah tau karakter masing-masing..
love my family..
bahagiakan kami dan satukan kami kembali dalam Syurga-Mu.. aamiin


 

0 comments:

 

m a l e e a Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review