oleh : Husna Amaliah
Identiknya sebagaimana perayaan sebuah hari besar, nampak banyak sekali pernak-pernik yang menghiasi di setiap sudut negri. Islam dengan edisi pakaian muslimah dan Mudik lebarannya, Agama Nasrani dengan pohon natal, masyarakat TiongHoa dengan segala pernak-pernik berwarna merah dan emas menghiasi setiap sudut kota dan masih banyak lagi. Hal tersebut sudah menjadi rutinitas, tradisi atau kebudayaan setiap tahun. Namanya juga Hari Raya, pasti setiap Agama memiliki Peringatan-peringatan/perayaan-perayaan besar di setiap tahunya.
Bagaimana dengan Valentine?
Pernahkah kita melihat, kompaknya disetiap toko, jalan, dan supermarket menghiasi bangunannya dengan sentuhan warna merah muda serta dipadati dengan jenis bentuk-bentuk cokelat yang sangat lucu, boneka berbentuk hati serta kartu-kartu ucapan yang sangat manis..
dan semua orang pasti mengenalnya dengan sebutan ' Valentine's Day '
hm, Hari Kasih sayang. Begitulah kiranya mereka menyebutnya. mereka meyakini bahwa 14 Februari adalah hari Kasih Sayang di antara sesama. memberikan cokelat, sepasang boneka atau memberikan kartu ucapan adalah ritual yang selalu dilakukan ketika perayaan ini berlangsung. Biasanya hal ini tak jarang dilakukan oleh sepasang kekasih. Mereka mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayangnya tepat di tanggal ini atau ada juga yang memberikan sebuah hadiah kepada rekan kerja, Orang Tua, sahabat dan masih banyak lagi.
Atas dasar apa mereka mengikuti perayaan semacam ini yang kebanyakan dari mereka tidak mengetahui asal muasal hari kasih sayang ini. Dari sepuluh orang yang saya survey mengenai Hari Kasih Sayang ini :
- 30% diantaranya menjawab sebagai hari kasih sayang diantara sesama manusia. Hal ini menurut mereka yang berada di golongan 30% ini mengaku dengan adanya kagiatan dan memperingati hari besar ini kita sebagai manusia dapat lebih menyayangi dan mencintai serta tidak ada untuk saling membenci. Toh, hanya untuk mengekspresikan rasa terhadap orang lain. Kenapa tidak.?
- 30% lainnya menjawab bahwa Hari Valentine's Day adalah hari kasih sayang, yang dimana di sejarahi oleh Lupercalia dan St. Valentine dan itu terjadi pada saat romawi kuno. dulu Tanggal 14 Februari adalah hari peringatan kematiannya St. Valentine yang di bunuh oleh Raja yang sangat Kejam pada tahun 270 M oleh Raja Claudius. Tapi, bisa disebut Hari kasih sayang karena sebelum St. Valentine tutup usia, ia mengirimkan secarik kertas untuk seorang putri dari Raja Claudius. Dia dinobatkan sebagai pejuang cinta, kenapa tidak hanya untuk menghormatinya ?
- sisanya menjawab, mengikuti trend yang ada, biar gak dibilang kepo :D
Bagaimana ISLAM memandang hal ini ?
Tentu, di dalam pandangan Islam Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day itu tidak ada. Kasih Sayang adalah hal mutlak yang diberikan oleh Allah kepada setiap insan di muka bumi. Tanpa mengenal tempat, waktu dan ruang perasaan kasih dan sayang itu tidak akan pernah hilang karena Allah juga Maha Rahman dan Maha Rahiem. Itu tandanya perasaan kasih dan sayang sudah ada sejak Allah itu Ada.
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan semenit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”. Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
Naudzubillahi min dzalik.


0 comments:
Post a Comment